Selasa, 06 Maret 2018

Ahhhhhhh, bodoh amat

Tatapanmu sungguh sinis,
kau melihatku dengan sadis,
hingga membuatku miris,
anggapanku yang dulu manis,
kini hilang secara tragis,

serasa kau baru saja mengiris,
hati yang amat bengis,
kau cabit secara berlapis,
kau babat sampai habis,

kau lakonkan tokoh antagonis,
sungguh elok kau bagai melankolis,
tapi sayang kau tak etis,
memandang peran secara politis,

ah sudahlah, hati yang krisis,
tak butuh kajian analisis,
lebih baik aku mengemis,
kepada Tuhan yang sebenarnya romantis.